LAPORAN PRAKTIKUM
LAJU REAKSI
Guru Pembimbing : Mariatul Kibtiah S,Si
Disusun Oleh :
- Annisa Ashari Rahma
- Fathimah Nur Azizah
- Fina Pramudilla
- M.Arrizal Pratama
- Nabila Sukma Putri
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim…
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa yang telah memberikan kita rahmat serta hidayahnya karena telah memberikan kita nikmat sehat dan iman sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. insyaAllah
Shalawat serta salam tak henti tercurahkan kepada Rasullullah SAW yang telah membawa kita semua ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan ini.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan nilai kimia dalam materi laju reaksi. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagaimana semestinya.
Banyak sekali kekurangan dan kesalahan dalam menulis laporan ini sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk laporan laporan yang lain.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
BAB I
PENDAHULUAN
- Dasar Teori
Laju reaksi adalah laju penurunan reaktan (pereaksi) atau laju bertambahnya produk (hasil reaksi). Laju reaksi ini juga menggambarkan cepat lambatnya suatu reaksi kimia, sedangkan reaksi kimia merupakan proses mengubah suatu zat (pereaksi) menjadi zat baru yang disebut sebagai produk.
Pada reaksi kimia: A → B, maka laju berubahnya zat A menjadi zat B ditentukan dari jumlah zat A yang bereaksi atau jumlah zat B yang terbentuk per satuan waktu. Pada saat pereaksi (A) berkurang, hasil reaksi (B) akan bertambah.
rumusan laju reaksi dapat didefinisikan sebagai:
a. berkurangnya jumlah pereaksi (konsentrasi pereaksi) per satuan waktu, atau : , dengan r = laju reaksi, - d[R] = berkurangnya reaktan (pereaksi), dan dt = perubahan waktu. Untuk reaksi : A → B, laju berkurangnya zat A adalah :
b. bertambahnya jumlah produk (konsentrasi produk) per satuan waktu, atau : dengan +Δ[P] = bertambahnya konsentrasi produk (hasil reaksi). Untuk reaksi : A → B, laju bertambahnya zat B adalah :
Faktor-faktor mempengaruhi laju reaksi
- Konsentrasi Pereaksi
Konsentrasi memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin besarkonsentrasi pereaksi, maka tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil konsentrasi pereaksi, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil.
2 . Suhu
Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu rekasi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.
3. Tekanan
Banyak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan dari pereaksi seperti itu juga dipengaruhi tekanan. Penambahan tekanan dengan memperkecil volume akan memperbesar konsentrasi, dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi.
4. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
5. Luas Permukaan Sentuh
Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin besar luas permukaan bidang sentuh antar partikel, maka tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi; sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.
- Alat dan bahan
- Alat :
- Gelas piala 7. Mortar dan alue
- Tabung reaksi 8. Sendok pengaduk
- Sendok pengaduk 9. Piring labolatorium
- Penjepit kayu
- Neraca digital
- stopwatch
- Bahan :
- Vitamin C 7. NaCl 1 gram
- Aquades 120 ml
- HCl 1.8 % 20ml
- HCl 3.2 % 20 ml
- Air panas 20ml
- 2 pita Magnesium
- Cara kerja
Praktikum 1
- Siapkan 1 tablet vitamin c , 2 gelas piala , 100 ml aquades , mortar dan alue dan senduk pengaduk
- Patahkan vitamin c menjadi 2 bagian yang sama
- Masukkan aquades sebanyak 50ml ke gelas pertama dan 50 ml ke gelas ke dua
- Tumbuk 1 bagian vitamin dengan mortar dan alue
- Setelah tertumbuk dengan halus , Masukkan vitamin c yang padat dengan yang bubuk secara bersamaan.
- Hidupkan stopwatch untuk menghitung waktu jalannya reaksi
- Lihat perubahan yang terjadi pada kedua vitamin c. Vitamin c akan bereaksi dengan aquades
- Catat masing masing waktu dari kedua gelas sampai semua vitamin c larut dalam dalam aquades
Praktikum 2
- Siapkan 2 tabung reaksi , NaCl , sendok pengaduk , neraca digital, air panas 20 ml aquades 20ml.
- Timbang NaCl sebanyak 0.5 gram dan pindahkan ke piring laboratorium pertama dan timbang NaCl sebanyak 0.5 gram dan pindahkan ke piring laboratorium ke dua.
- Masukkan NaCl ke dalam 2 tabung reaksi secara bersamaan.
- Hidupkan stopwatch untuk menghitung waktu jalannya reaksi
- Guncangkan kedua tabung reaksi secara perlahan.
- Perhatikan reaksi yang terjadi samopai NaCl larut dengan sempurna.
- Catat waktu akhir dari kedua tabung sampai NaCl larut dengan sempurna
Praktikum 3
- Siapkan 2 gelas piala, HCl 1,8% 20ml dan HCl 3,2% 20ml, 2 pita magnesium
- Masukkan HCl 1,8% sebanyak 20ml kedalam gelas piala 1, dan HCl 3,2% sebanyak 20ml kedalam gelas piala 2
- Masukkan pita magnesium kedalam gelas piala 1 dan 2 secara bersamaan
- Hidupkan stopwatch dan amati perubahan yang terjadi
- Catat waktu akhir sampai pita magnesium larut dengan sempurna
BAB II
PEMBAHASAN
- Hasil pengamatan
Praktikum 1
NO
|
NAMA LARUTAN
|
WAKTU
|
1.
|
Aquades 50 ml + vitamin C serbuk
|
01:07
|
2.
|
Aquades 50 ml + vitamin C padat
|
01:09
|
Praktikum 2
NO
|
NAMA LARUTAN
|
WAKTU
|
1.
|
NaCl 0,5 gram + aquades 20 ml
|
05:54
|
2.
|
NaCl 0,5 gram + air panas 20 ml
|
04:19
|
Praktikum 3
NO
|
NAMA LARUTAN
|
WAKTU
|
1.
|
HCl 1,8% 20 ml + pita magnesium
|
01:01
|
2.
|
HCl 3,2 % 20 ml + pita magnesium
|
10:52
|
- Pembahasan
Pada praktikum 1, larutan aquades yang didalamnya terdapat serbuk vitamin C, lebih cepat larut dibandingkan dengan larutan aquades yang didalamnya terdapat padatan vitamin C ini disebabkan karena serbuk vitamin C mempunyai permukaan yang lebih luas daripada padatan vitamin C. Semakin luas permukaan mengakibatkan semakin banyak permukaan yang bersentuhan dengan pereaksi sehingga pada saat yang sama, semakin banyak partikel-partikel yang bereaksi.
Pada padatan vitamin C, partikel-partikel vitamin C yang bersentuhan langsung dengan aquades lebih sedikit daripada serbuk vitamin C. Partikel partikel vitamin C yang bersentuhan hanya partikel yang ada dipermukaan padatan vitamin C. Jika padatan vitamin C dipecah menjadi kepingan yang lebih kecil atau menjadi serbuk, Partikel pertikel vitamin C yang semula didalam akan berada dipermukaan dan terdapat lebih banyak partikel vitamin C yang secara bersamaan bereaksi dengan larutan aquades.
Pada praktikum 2: NaCl yang dilarutkan pada air panas lebih cepat larut dibandingkan dengan NaCl yang dilarutkan pada aquades karena suhu air panas lebih tinggi dibandingkan dengan suhu di aquades. Semakin tinggi suhu, semakin tinggi energy kinetic partikel yang bergerak dan semakin besar terjadinya tumbukan efektif dan sebaliknya jika suhu semakin rendah energy kinetic partikel yang bergerak dan semakin kecil terjadinya tumbukan efektif.
Pada praktikum 3 : larutan HCl 3,2% lebih cepat bereaksi dengan pita magnesium dibandingkan larutan HCl 1,8% dengan pita magnesium disebabkan karena pengaruh konsentrasi awal terhadap laju reaksi adalah khas untuk setiap reaksi. Semakin besar konsentrasi pereaksi semakin besar jumlah partikel pereaksi sehingga semakin besar peluang terjadinya tumbukan efektif dan sebaliknya semakin kecil konsentrasi pereaksi semakin kecil juga jumlah partikel pereaksi sehingga semakin kecil jumlah peluang terjadinya tumbukan efektif.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Jadi reaksi semakin cepat disebabkan karena luas permukaan pada benda yang besar, tingginya suhu dalam suatu larutan dan konsentrasi larutan yang besar dan sebaliknya reaksi menjadi lambat disebabkan karena luas permukaan benda yang kecil, rendanya suhu dalam larutan dan konsentrasi larutan yang kecil.
DAFTAR PUSTAKA
Buku kimia kelas 11 karangan unggul sudarmo dan nanik mitayani penerbit erlangga
Tidak ada komentar:
Write komentar